manamlapura13@gmail.com +62 363 21397

Sosialisasi AKMI Tingkat Provinsi

Jum’at, 25 Agustus 2023 – Hilton Garden Inn Bali.

AKMI adalah salah satu program dari MEQR - Madrasah Education Quality Reform dari Kementerian Agama didasarkan pada budaya literasi anak bangsa dibawah naungan kementerian agama masih sangat rendah. Penyusunan Assessmen sudah berjalan mulai pada bulan maret yang disusun oleh Guru, pengawas, WI dan Akademisi yang sudah di akreditasi. Mulai dari 2022 AKMI mengalami perubahan cara uji yakni Uji validitas dan uji akademik. Hasil dari raport AKMI menunjukkan bahwa raport dinilai sangat rendah dikarenakan keseriusan pada Madrasah masih sangat rendah. Dengan adanya permasalahan ini maka diperlukan adanya sosialisasi akmi kepada operator kabupaten sehingga diharapkan kabupaten akan menyampaikan kepada Madrasah akan pentingnya AKMI ini.

Provinsi BALI dari segi partisipan mendapat nilai paling tinggi diantara provinsi lainnya di Nusantara dengan harapan ditahun ini akan lebih baik lagi. Kualitas mutu Pendidikan di Indonesia masih ada 2 assessmen yakni ANBK dan AKMI, dari 2 komponen ini AKMI memiliki keunggulan lebih daripada ANBK dimana ANBK akan menghitung bobot per individunya sedangkan AKMI akan membaca kualitas satuan pendidik, cara mengajar dan metode pengajaran yang digunakan selain individu itu sendiri.

Sosialisasi AKMI dibuka sendiri oleh MAHMUDI, S.Ag., MA selaku Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Dalam kesempatan ini Bapak Mahmudi menekankan untuk hidmat dalam masalah Pendidikan lebih di tingkatkan karena kita sebagai pelayan publik di bidang Pendidikan.

Dalam kesempatan ini Kasi PAI ibu Hj.Rustiani Erwin M.Pd. menyampaiakn raport AKMI dimana kabupaten Karangasem menempati peringkat ke 7 dari 9 kabupaten yang ada dengan capaian “CAKAP”. Berikut hasil dari raport AKMI : 

Peringkat Kabupaten Hasil Rata-Rata AKMI

1 Klungkung Cakap

2 Buleleng Cakap

3 Gianyar Cakap

4 Badung Cakap

5 Denpasar Cakap

6 Tabanan Cakap

7 Karangasem Cakap

8 Bangli Dasar

9 Jembarana Dasar

Disampaikan juga problematika yang ada mengapa hasil AKMI provinsi Bali masih rendah yakni rendahnya keseriusan siswa, konteks soal yang belum diketahui oleh siswa dan tidak terbiasanya siswa dengan soal PISA. Hal itu bisa dirumuskan solusinya dengan pebiasaan yang dikondisikan, pembiasaan fenomena hidup dan perubahan metode pembelajaran.

Acara sosialisasi AKMI Tingkat Provinsi di tutup oleh Kasi PAI ibu Hj.Rustiani Erwin M.Pd. dalam sambutannya beliau menyampaikan kesimpulan AKMI merupakan alat ukur kualitas Pendidikan setelah Ujian Nasional ditiadakan serta AKMI bukan merupakan sebuah Kurikulum yang akan menggeser metode kurikulum yang ada di Madrasah. (Admin)

0 Komentar

Tinggalkan Komentar Anda

Beri tanggapan terbaik anda...