MAN SAKA.

Dalam rangka implementasi Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama melaksanakan kegiatan Pelatihan Guru Pendamping Khusus (GPK) Inklusi Angkatan 2. 

Kegiatan diikuti oleh 40 peserta dari beberapa satker Kementrian Agama yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, NTB dan Kalimantan Utara. Perwakilan Satker Provinsi Bali diwakili oleh MI Tawakkal Denpasar, MTsN Karangasem, Mts Generasi Emas Denpasar, MI Al Hudy Denpasar dan MAN Karangasem. 

Pelatihan dimulai pada hari Rabu sampai Sabtu, 26 – 29 Juli 2023 bertempat di Atria Hotel Kota Malang dengan tema materi pelatihan yaitu, Konsep Pendidikan Inklusi, IAP – Identifikasi PBDK, PPI dan Pengelolaan dan Pengembangan Madrasah Inklusif. 

“Semua anak memiliki hak yang sama dalam pendidikan, maka anak – anak yang berkebutuhan khusus ini tidak boleh dikelompok – kelompokkan. Mereka harus ada di kelompok regular untuk mendapatkan perkembangan yang lebih optimal walaupun dengan perlakuan khusus. Karena ketika anak – anak ini dikumpulkan dengan sesama anak berkebutuhan khusus lainnya, dirasa menjadi kurang berkembang”, ujar Anita Rahman, S. PD.I menyimpulkan selaku perwakilan MAN Karangasem setelah mengikuti kegiatan tersebut.

Dengan kegiatan pelatihan ini diharapkan seluruh anak di Indonesia mendapatkan kesetaraan dalam pendidikan juga cara belajar dan lebih mempersiapkan madrasah terkait dengan penerimaan peserta didik dengan kebutuhan khusus.

#GPKINKLUSI
#MANSAKA